Friday, November 2, 2012

Akhlak di Kampus


Akhlak di kampus
1.      Dari segi agama
Islam adalah agama pembawa rahmat bagi seluruh alam. Agama ini membawa kedamaian tidak hanya bagi umat manusia, melainkan juga bagi makhluk seluruh semesta. Islam juga diyakini sebagai pembawa keselamatan dalam mengarungi hidup di dunia dan di akhirat. Agama yang dibawa oleh nabi muhammad saw ini memberikan harapan akan terwujudanya kehidupan manusia yang lebih beradab, berkeadilan dan berkemanusiaan. Islam merupakan jalan hidup yang selamat sekaligus membawa kedamaian bagi umat semesta dan alam semesta.
Sumber moral atau pedoman hidup dalam islamyamg menjelaskan kriteria baik buruknya suatu perbuatan adalah al- Qur’an dan sunnah Rasulullah saw. Kedua dasar itulah yang menjadi landasn dan sumber ajaran islam secera keseluruhan sebagai pola hidup dan menetapkan mana yang baik dan mana yang buruk. Firman Allah dan sunnah nabi- Nya adalah ajaran yang paling mulia dari segala anjuran maupun hasil renungan dan ciptaan manusia, hingga telah menjadi keyakinan (aqidah)islam akal dan naluri manusia harus tunduk mengikuti petunjuk dan pengarahannya.
Salah satu faktor yang menentukan baik dan buruknya kelakuan seseorang adalah lingkungan. Dengan adanya interaksi dalam lingkungan itu, timbullah seling mempengaruhi dalam pikiran,sifat, dan tingkah laku. Faktor lingkungan dipandang mcukup menentukan bagi pematangan watak dan kelakuan seseorang.
Kelakuan nseseorang dalam lingkungan ini nanti disebut sebagai akhlak. Lingkungan yang akan dibahas disini adalah lingkungan kampus atau perguruan tinggi. Dalam melaksanakan pendidikan akhlak ini, hendaknya ada suatu pola yang dapat memberikan kesan yang sungguh- sungguh bagi mahasiswa yang memungkinkan teori- teori akhlak dapat direalisir dan tercermin dalam pergaulannya.
Akhlak dibagi menjadi 2, yaitu akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah.
Yang dimaksud dengan akhlak mahmudah adalah segala tingkah laku yang terpuji(yang baik) yang biasa juga dinamakan fadhilah (kelebihan). Imam al- Ghazali menggunakan juga perkataan munjiyat yang berati segala sesuatu yang memberikan kemenangan atau kejayaan . sedaangkan akhlak mazmumah yang berarti tingkah laku yang tercela atau akhlak yang jahat (qabihah) yang menururt istilah al- Ghazali disebutnya muhlikat  artinya segala sesuatu yang membinasakan atau mencelakakan.
Akhlak- akhlak di dalam kampus yang harus tertanam pada setiap masing- masing individu, berdasarkan agama islam diantaranya :

1.      Al amanah
Amanah ialah suatu sifat dalam sikap pribadi yang setia, tulus hati, dan jujur dalam melakssanakn sesuatu yan gdipercayakan kepadanya, berupa harta benda, rahasia, maupun tugas kewajiban.
Seorang mahasiswa memiliki mtugas untuk belajar, dan memetuhi peraturan- peraturan yang diberlakukan di kampus.
Mahasiswa harus melaksanakan setiap tugas dari dosen dengan biak serta mengerjakan ujian dengan jujur. Sebagai dosen pun, harus melaksanakn tugas mengajar yang dibebankan kepadanya dengan amanah dan penuh tanggung jawab. Kewajiban memiliki sifat amanah ditegaskan dalam firman Alloh swt
ان الله ياء مركم ان تؤدا لامنت الى اهلها (النساء )
Artinya :sesungguhnya Allah menyuruh kamu menunaikan amanah kepada yang  berhak (an- nisa :58)
Suatu amanah sebenarnya adalah tugas yang berat dipikul, kecuali bagi orang yang memiliki sifat amanah tersebut. Rasulullah saw bersabda : “ tunaikanlah amanah kepadamu dan janganlah engkau berkhianat kepada orang yang berkhianat kepadamu. “ ( HR. AbU Dawud dan Tirmidzi)
Sifat amanah ini harus dipertahankan sebagai akhlak dalam kehidupan masyarakat kampus, karena jika sifat ini hilang, maka kehancuranlah yang bakal tejadi.

2.      Benar ( as- Shidqah)
Shidqah adalah berlaku benar dan jujur baik dalm perkataan maupun dalam perbuatan. Allah swt. Berfirman yang artinya : “ Hai sekalian orang- orang yang beriman, berbaktilah kepada Allah dan jadilah kamu termasuk orang- orang yang benar.” (Qs. At- Taubah “ 119)
Dalam peribahasa sering disebutkan : “Berani karena benar, takut karena salah. “ betapa kebenaran itu menimbulkan ketenangan yang daripadanya melahirkan keberanian. Misalnya saja seorang mahsiswa berani memperingatkan orang lain salah, sekalipun itu seorang dosen.

3.      Adil ( al- ‘Adl)
Prinsip keadilan dijelaskan dalam al- Qur’an surat an- Nahl ayat 90.
Untuk menegakkan keadilan dalam diri pribadi dan masyarakat, ada beberapa faktor yang mempengaruhi :
a.       Tenang dalam mengambil keputusan. Tidk berat sebelah dalam tindakan karena pengaruh hawa nafsu, angkara murka, atau pun karena kecintaaan kepada seseorang.
b.       Memperluas pandangan dan melihat soalnya secara obyektif, mengumpulkan data dann fakta, sehingga dalam keputusan seadil mungkin
Lawan dari adail adalah dzalim. Ada beberapa hal yang mendorong seseorang berlaku dzalim, yaitu “
a.       Cinta dan benci
b.      Kepentingan diri sendiri
c.       Pengaruh dari luar
Demikianlah maka dalam menegakkan keadilan dengan jujur dan lurus dalam segala hal, baik yang menyangkut urusan perseorangan maupun kemasyarakatan, dalam hal ini adalah kampus. Hendaklah membebaskan diri dari pengaruh dalam, berupa hawa nafsu dan pengaruh l;uar yang dapat menjerumuskan kepada kedzaliman dalam tindakan dan keputusan.
4.      Keberanian ( as- Syaja’ah)
Keberanian merupakan suatu sikap mental di mana seseorang dapat menguasai jiwanya dan berbuat menurut semestinya. Rasulullah saw. Bersabda : “ Bukanlah yang dinamakan pemberani orang yang kuat brgulat, sesungguhnya pemberani itu ialah orang yang sanggup menguasai hawa nafsunya di kala marah. ( HR. Muttafaqun ‘alaih)
Contoh keberanian misalnya para sarjana berani mengemukakan ide- ide baru hasil daya cipta dan ijtihadnya.
Keberanian membuahkan berbagai kreasi yang produktif atau daya cipta yang berguna. Jika dipelajari riwayat hidup edison penemu listrik dan einstein dalam ilmu atom, dapatlah diketahui bahwa mereka adalah orang- orang yang berani mencari rahasia (misteri) yang terpendam. Dengan kata lain bahwa wajah dunia dirubah oleh orang- orang berani.
5.      Kesabaran ( as- Shabr )
Ada peribahasa menyatakan bahwa kesabaran itu pahit laksana jadam, namun lebih manis daripada madu. Ungkapan tersebut menunjukkan hikmah kesabaran sebagai fadilah.
Kesabaran dibagi menjadi 2 :
1.      Kesabaran ketika ditimpa musibah
2.       Kesabaran dalam mengerjakan sesuatu (rajin, tekun, dan istiqamah)
6.      Kasih sayang (ar-Rahmah)
Pada dasarnya sifat kasihb sayang adalah fitrah yang dianugerahkan Allah kepada semua makhluk. Akan tetapi, naluri  kasih sayang dapat tertutup jika terdapat hambatan-hambatan, misalnya karena pertangkaran, permusuhan, kerakusan, kedengkian, dan lain lain.
Kasih sayang dalam lingkungan kampus bisa meliputi kasih sayang dalam bentuk keagamaan yakni mencintai dan mengasihi sesama orang yang seagama, karena memandang saudara dalam aqidah dan keyakinan; bisa juga meliputi bentuk perikemanusiaan yakni mencintai sesama manusia atas dasar pengertian bahwa manusia adalah sama-sama berasl dari satu keturunan, asalnya satu bapak dan satu ibu.
Berperikemanusiaan berarti berhubungan erat dengan pergaulan. Kita benar-benar harus hati-hati dan selektif ketika memilih teman.  Seorang penyair mengatakan :
 “ hati-hati dengan seekor domba
Teliti agar tak salah duga
Domba bengkak disangka gemuk”
Untuk itu, kita kenali dulu calon teman kita. Setelah itu barulah terjalin yang namanya persaudaraan yang berazazkan kasih sayang, baik sesama muslim, atau pun sesama mu’min, baik laki-laki maupun perempuan.

Demikian beberapa akhlak yang bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari, dalam pergaulan kampus secara umum. Dan  sebenarnya masih banyak contoh-contoh maupun bentuk aplikasi akhlak yang lainnya.


Daftar Pustaka
Ya’qub, Hamzah. 1983. Etika Islam. Bandung : Cv Diponegoro
Miskawaih, ibn. 1994. Menuju Kesempurnaan Akhlak. Bandung : Penerbit Mizan

No comments:

Post a Comment