Thursday, November 1, 2012

Akhlak Kepada Non Muslim


Akhlak Kepada Non Muslim
Didalam al-Qur’an terdapat beberapa ayat  yang mendukung sikap negatif, netral, maupun positif terhadap non muslim.
            Islam tidak hanya menuruh kita membina hubungan baik denagn sesama muslim saja, tapi juga dengan non muslim. Namun demikian dalam hal-hal tertentu ada pembatasan hubungan dengan non muslim, terutama yang menyangkut aspek ritual keagamaan. Misalnya kita tidak boleh mengikuti upacara-upacara keagamaan yang mereka adakan. Sekalipun kita diundang, kita tidak boleh menyelenggarakan jenazah mereka secara islam, kita tidak boleh mendoakannya untuk mendapatkan rahmat dan berkah dari Allah ( kecuali mendoakannya supaya mendapat hidayah) dan lain sebagainya. Sehingga dalam bertegur sapa misalnya, untuk non muslim kita tidak mengucapkan salam islam, tapi menggantinya dengan ucapan-ucapan lain sesuai kebiasaan.
            Dalam berhubungan dengan masyarakat non muslim, islam mengajarkan kepada kita untuk toleransi , yaitu menghormati keyakinan umat lain tanpa berusaha memaksakan keyakinan kita kepada mereka (Q.S Al-Baqoroh 2:256).
 Kalau berdialog dengan mereka, kita berdialog dengan cara yang terbaik ( Q.S Al-Ankabut 29:46).
            Toleransi tidaklah berarti mengikuti kebenaran agama mereka, tetapi mengakui keberadaan agama mereka dalam realitas bermasyarakat. Toleransi juga bukan berarti kompromi atau bersifat sinkritisme daalm keyakinan dan ibadah. Kita sama sekali tidak boleh mengikuti agama dan ibadah mereka dengan alasan apapun. Sikap kita dalam hal ini sudah jelas dan tegas yaitu :
Artinya :” Untukmu agamamu, dan untukku agamaku “. (Q.S Al-Kafirun 109:6)
            Demikianlah muadah-mudahan kita dapat menjadi anggota masyarakat yang selalu berbuat baik pada anggota masyarakat lainnya.
# Sikap Negatif ( Bermusuhan )
Ayat yang menyatakan sikap  memusuhi  non muslim bahwa orang yahudi dan Nasrani tak akan puas sebelum Muhammad mengikuti agama mereka . kemudian ayat yang menyatakan bahwa kaum muslimin seharusnya memerangi orang-orang yang tidak beriman dan ahli kitab.
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka. ( surah Al-Baqarah )
 Wanita Muslimah Dilarang Menikah dengan Laki-Laki Kafir
            Wanita muslimah sama sekali tidak dibolehkan menikah dengan laki-laki non muslim. Bagitu pula seorang kafir tidak boleh memiliki budak muslim. Sebagai mana difirmankan Allah SWT :
 “ Dan janganlah kalian menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman “. (Al-Baqoroh 2 :221).
Demikian juga firmannya yang lain ;

 “ Dan sekali-kali Allah tidak akan memberi jalan pada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman.” (Q.S An-Nisa 141)
# Sikap Netral
Pernyataan  yang netral seperti pernyatan bahwa masing-mansing akan berbuat sesuai dengan apa yang sesuai dengannya, bahwa masi ng-masing mendapatkan balasan sesuai dengan agamanya dan bahwa bentuk lahiriah agama rasul-rasul Alloh dapat berbeda-beda. Hal demikian dilukiskan dalam firman-Nya:
            Katakanlah, “ Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing.” Maka, Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya. ( Surat Al-Isra’:48 )
Dan surat Al-Kafirun : 1-6 , yang juga mengajarkan tentang prinsip toleransi-toleransi beragama.
Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku. ( Surat Al-Kafirun: 6 )
# Sikap Positif
Ada ayat Al-Qur’anyang menyiratkan bahwa ajaran agama –agama pada dasarnya sama dan bahwa kaum muslimin seharusnya tidak membeda-bedakan ajaran para Rasul, yakni surat
An-Nahl : 36 yang artinya:
“ Sesungguhnya kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan, “ sembahlah Allah dan jauhilah Taghut.”
Demikian pula surat Al-Baqarah : 285 yang artinya :
“..... kami tidak membeda-bedakan seorangpun dari rasul-rasul Nya.

No comments:

Post a Comment